biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Rabu, 08 April 2015

Perihal Kecewa

Hari ini, saya memutuskan meninggalkan mereka. Mereka yang selalu bersama saya melayani Tuhan hampir 3 tahun ini. Meninggalkan mereka karena satu dan lain alasan yang sebenarnya justru tidak ada hubungannya dengan mereka. Ini perihal kecewa. Perihal kepercayaan yang sudah dengan mudahnya dirusak.

Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang mampu mengukur seberapa dalamnya rasa kecewa. Rasa sedih dan putus asa saat harapan satu-satunya dirusak begitu saja. Dan seberapa jauh dampak dari rasa kecewa itu.

Sungguh, saya sedih. Sedikit banyak, mereka adalah sumber tawa saya. Bertemu hanya satu atau dua kali seminggu, sudah cukup mengisi baterai saya seminggu kedepan. Betapa tertawa dan menyanyi bersama mereka menghibur saya.

Berat sekali meninggalkan mereka. Satu orang dari mereka merupakan salah satu endless crush saya, yang sudah sejak awal mula saya menginjakan kaki di gereja itu dan bertemu dia, sudah saya kagumi luar biasa. Dan rasa itu masih ada sampai sekarang. Berat sekali memikirkan bahwa saya tidak akan bertemu lagi dengan dia.

Ini, perihal kecewa, sayang. Tidak ada yang sanggup mengobati kepercayaan yang telah rusak. Tapi, saya harus kuat. Ini keputusan saya. Bukankah saya sudah sering belajar, bahwa
setiap pertemuan, pasti berakhir dengan perpisahan?
Terimakasih, kalian. Sekali lagi terimakasih.

i'm sorry i left. i do. sorry.