biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Kamis, 22 Januari 2015

Untuk Dia Yang Saya Kagumi Meski Tak Akan Pernah Saya Temui

Pagi ini, saya meneteskan air mata saya. Setetes, dua tetes, untuk dia yang tidak saya kenal. Tidak (akan) pernah saya temui, dan bahkan tidak tahu bahwa saya ada di dunia ini.

Untuk dia yang saya merasa begitu mengetahui segala tentangnya, padahal mungkin, seujung kuku pun tidak.

Untuk dia, yang kehadirannya baru saya hargai beberapa waktu lalu. Yang segala tentangnya menjadi menarik untuk saya baru beberapa lama ini.

Dia seorang perempuan luar biasa. Dengannya, saya bisa merasa dunia menjadi begitu tidak adil. Bagaimana hal buruk bisa terjadi kepada seseorang yang begitu baik. Bagaimana keadilan menjadi susah digenggam.

Kepadanya, pusat perhatian saya tersorot beberapa waktu belakangan ini. Apa adanya dia yang saya tahu, begitu membuat saya tidak habis fikir. Ternyata, sosok seperti ini nyata.

Kepadanya, tawa saya akhir-akhir ini bermula. Dan sampai sekarang, saya masih tidak percaya saya bisa punya cinta sebegini banyak unutk seorang yang belum pernah saya temui. Yang sungguhlah dunianya berberda dengan saya.

Untuknya, saya siap menutup telinga saya. Menjadi tidak perduli kepada orang-orang di luar sana yang mungkin saja menganggap saya berlebihan. Satu kelemahan saya, kalau sudah sayang sama seseorang, selalu berlebihan. Dan saya hanyalah orang bodoh kalau berusaha mengabaikan rasa ini. Dan jujur saja, saya begitu bangga mengakui betapa saya bisa punya rasa sayang sebegini banyak untuk orang tertentu. I'm shallow, i know :p

Tapi pagi ini, saya menangis. Untuk seseorang yang selama ini justru selalu hanya membuat saya tertawa. Dari tingkah lakunya dalam perannya, maupun kelakuan kesehariannya. Pagi ini, saya menangis, membaca sebuah wawancaranya. Betapa perempuan malang ini hanya ingin bahagia. Dan Tuhan, berikanlah dia bahagia. Karena dia sungguh pantas mendapatkannya. Seimbal dengan bahagia yang sudah dia sebar untuk saya dan sekian banyak orang lainnya.

The world loves you, and i'm just one star in the sky, one brick on a wall. but i love my world. and my world is you. My mom always warned me about the drugs on the street, but never about one with beautiful blue eyes and blond hair i'd fall in love with. here i am, down in my knees, ask to God for your happiness. because, you deserve to be..

dear Jen, i know this is silly, but i hope you feel this much love i send for you. I love you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar