biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Minggu, 17 Mei 2015

Sorry For Not Saying Goodbye Properly

Saya sungguh belum paham apa itu menjadi dewasa. Sungguh. Saya baru berusia 20 tahun, dan kalau boleh jujur, umur dan tingkat kedewasaan saya sungguh tidak berbanding.

Saya hanya seorang anak perempuan manja bermental usia belasan tahun yang terjebak di tubuh seorang perempuan yang (harusnya) beranjak dewasa.

Keputusan yang saya ambil, biasanya kebanyakan hanya berdasarkan emosi sesaat. Jarang saya pikirkan matang-matang. Jarang saya pikirkan konsekuensinya. Dan tidak jarang pula saya menyesal. Kali ini, satu lagi dari sekian banyak keputusan yang membuat saya menyesal.

Saya, yang dulu dengan tegasnya memilih meninggalkan mereka. 1 kesalahan seseorang, membuat saya sungguh tidak sanggup lagi berada dalam komunitas itu. Saya memilih pergi, sungguh dengan alasan kekanak-kanakan. Anak kecil dalam diri saya sungguh berhasil menang.

Dan sekarang, saya merindukan mereka. Tapi, saya menegaskan kepada diri saya. Ini keputusan yang saya ambil dengan begitu yakinnya beberapa bulan lalu. Biarlah, biar saya menikmati semua akibatnya.

Semoga saja ini bisa disebut belajar untuk beranjak dewasa. Karena saya yakin benar, kalau saya lagi-lagi membiarkan gadis kecil nan egois itu menang, saya akan memutuskan untuk kembali pada zona nyaman saya. Pada mereka yang sebenarnya sungguh tidak sebanding saya tinggalkan karena 1 masalah yang sebenarnya sama sekali bukan salah mereka.

Namun, biarkan malam ini saya mengaku. Saya rindu mereka. Sedikit banyak mereka punya tempat yang istimewa di hati dan hidup saya. Sedikit banyak, mereka yang membuat saya bertahan. Maaf, saya meninggalkan kalian untuk sesuatu yang bukan salah kalian. Maaf.

I'm sorry. Sorry for not say goodbye properly.

2 komentar:

  1. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Dari tulisanmu, kamu mulai dewasa. Perlahan, tapi pasti :)
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    BalasHapus
  2. Mengaku pada dirimu sendiri mungkin adalah awal pendewasaanmu.
    Tidak ada kata "telah dewasa" karena pendewasaan ada di setiap langkah kakimu. :)

    BalasHapus