biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Minggu, 03 Februari 2013

saya (harusnya) melupakan kamu

saya (harusnya) sudah melupakan kamu. apa lagi yang harus saya ingat dari orang yang hanya menyakiti saya? pria yang (katanya) tidak lagi mau membuatku terluka seperti pria yang dulu. pria yang berani mengakui bahwa dia menyayangi saya dan kemudian pergi begitu saja tanpa rasa bersalah. saya (harusnya) melupakan kamu.

saya (harusnya) melupakan kamu, tapi saya masih tidak cukup bersedia untuk melupakan segala kenangan kita. hanya kamu yang memanggilku dengan ucapan semanis itu. hey, taukah kamu? aku tidak pernah berhenti tersipu setiap kamu memanggilku dengan ucapan itu.

saya (harusnya) melupakan kamu, tapi saya masih tidak cukup bersedia untuk melupakan segala kenangan kita. percakapan percakapan itu. kamu dengan segala kegugupanmu. aku dengan segala malu-malu dan kadang malu-maluin ku, kamu yang begitu sering membuat bahan percakapan konyol, kamu yang begitu pandai mengalihkan pembicaraan bila kamu tahu  pembicaraan itu merusak moodku.. kamu yang ikut-ikutan panik saat aku memberi tahu bahwa asma ku kambuh, dan kamu yang begitu polosnya hanya berkata "aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan agar kamu tidak kesakitan lagi. aku bingung harus berbuat apa." dan perkataanmu sudah cukup menghibur untuk saya. saat kamu menceritakan tentang kekesalanmu atas perselingkuhan Kristen Stewart, dengan seluruh emosimu, dan aku hanya bisa tertawa kecil. wajahmu terlihat lucu jika sedang kesal!
masih ada banyak sekali percakapan antara kita; raja dan ratu, menara petronas, doraemon dan nobita, ibu peri, futsal, pekerjaanmu.. yang cukup ku simpan dengan rapi sebagai memoriku sendiri.

saya (harusnya) melupakan kamu. tapi saya masih tidak cukup bersedia untuk melupakan segala kenangan kita. ingat waktu pertama (dan terakhir) kali kita nonton film di bioskop bersama? waktu itu kamu menyarankan aku untuk memilih film. aku bilang aku ingin perahu kertas, sebelum kita sampai di bioskop, kamu berkata "iya kita nonton itu saja". tapi begitu sesampainya di bioskop, saat melihat ekspresi wajahmu saat melihat poster perahu kertas, aku tertawa kecil dan kemudian jatuh kasihan. jadilah kita menyaksikan Taken 2. action yang tidak akan membuatmu bosan dan tetap ada unsur romantisnya agar tidak membuatku bosan. ah, aku rindu saat-saat itu.

saya (harusnya) melupakan kamu. tapi saya masih tidak cukup bersedia untuk melupakan segala kenangan kita. aku ingin mengenang masa di mana kamu memberikanku semangat agar aku menyelesaikan kuliahku dengan cepat. kamu akan merindukanku, itu perkataanmu dulu. kamu bilang kamu sedih saat kita harus terpisah dengan jarak yang begitu membentang. dan pada masa itu aku mencatat baik-baik akan menyelesaikan kuliah secepat mungkin. aku sudah tidak sabar menghabiskan hari denganmu.

saya harus melupakan kamu. bagaimanapun, kamu yang memilih pergi saat saya sedang susah-susahnya membangun benteng pertahanan untuk kita. kamu yang memilih pergi padahal saya justru sudah siap untuk melabuhkan hati saya di tempat perisirahatan terakhirnya. saya harus melupakan kamu. yang saya ingin hanya mengingat semua kenangan kita, dengan senyum.

dari saya, yang (pernah) mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar