biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Sabtu, 26 Januari 2013

bicara pada bintang

dahulu sekali, kau selalu bertanya padaku, apa jadinya kita berpisah? apa jadinya kita setelah kita tak bersama lagi? apa jadinya jika kau merindukanku? dan aku selalu menjawabnya dengan senyum, senyum yang aku usahakan ada di wajahku padahal hatiku sedang karam. aku selalu menjawab, "bicara saja, bintang akan mendengar, dan aku akan merasakannya"

sejauh apapun jarak membentang kita, langit kita tetap sama sayang. bintang dan bulan kita tetap bertahtakan langit yang sama. matahari,sang pusat tata surya kita tetaplah matahari yang sama. lalu apa yang membuatmu ragu?

selama langit kita masih sama, selama kita masih berpayungkan awan yang sama, selama bintang masih menjadi penyinar yang cukup terang untuk malam kita, selama itu aku akan percaya padamu. dan bagian dirimu yang manakah yang tidak mempercayai aku?

rendahkan hatimu, sayang. sadarilah, kalau aku harus merelakan hatiku untuk seseorang, hanya kamu lah orangnya. tidak ada yang lain.

sekali lagi aku berkata kepadamu, jika kamu merindukanku, bicara saja. dan bintang akan menyampaikan semuanya padaku.

dariku, yang tidak pernah berhenti barang sedetikpun untuk percaya padamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar