biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Minggu, 22 Juni 2014

Hap.

Hap. Saya kembali membuang-buang tenaga dan kepercayaan saya pada orang yang salah. Sudah sekian kali ditipu dan dipermainkan kepercayaannya sama orang, bukannya kapok, cincet ini masih saja terlalu mudah percaya sama orang.

Ada yang mau buka kursus bagaimana membaca apakah orang itu serius atau tidak? Gih, cincet mau daftar. Seperti yang sudah saya bilang, berkali-kali saja diperlakukan dengan cara yang sama, dan saya masih saja selalu tertipu. Dipermainkan.

Semurah itukah kepercayaan saya? Segampang itukah saya membuang tenaga saya?

Anggap saja saya ini "Miss Pure of Heart". Perempuan yang hatinya terlalu polos dan malah menjadi begitu mudah diselipi berbagai kata manis yang membuat saya percaya, kemudian saya ditinggal begitu saya. (bukannya sombong atau apa ya. sini yang bilang saya sombong saya golok sini)

Saya tidak percaya ada yang tega seperti ini kepada saya. Betapa saya ingin berpikir bahwa semua itu bohong. Betapa ingin saya menipu diri saya sendiri dan berkata semua baik-baik saja.

Ah, saya benci kamu.

Ataukah hati dan otak ini diformalinkan saja sekalian? Supaya tidak begitu mudahnya percaya dengan orang. Ada yang tau dimana bisa membeli formalin yang layak minum?

Jumat, 20 Juni 2014

Dia.

Ku rapikan kembali lipatan kusut di ujung gaunku. Malam ini, aku dan Dio akan merayakan ke 3 tahunnya hubungan kami. 3 tahun sungguhlah bukan waktu yang sebentar  untuk sebuah hubungan. Ibaratnya, waktu 3 tahun sudah cukup bagi kami untuk mengenal satu sama lain.