biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Minggu, 22 Juni 2014

Hap.

Hap. Saya kembali membuang-buang tenaga dan kepercayaan saya pada orang yang salah. Sudah sekian kali ditipu dan dipermainkan kepercayaannya sama orang, bukannya kapok, cincet ini masih saja terlalu mudah percaya sama orang.

Ada yang mau buka kursus bagaimana membaca apakah orang itu serius atau tidak? Gih, cincet mau daftar. Seperti yang sudah saya bilang, berkali-kali saja diperlakukan dengan cara yang sama, dan saya masih saja selalu tertipu. Dipermainkan.

Semurah itukah kepercayaan saya? Segampang itukah saya membuang tenaga saya?

Anggap saja saya ini "Miss Pure of Heart". Perempuan yang hatinya terlalu polos dan malah menjadi begitu mudah diselipi berbagai kata manis yang membuat saya percaya, kemudian saya ditinggal begitu saya. (bukannya sombong atau apa ya. sini yang bilang saya sombong saya golok sini)

Saya tidak percaya ada yang tega seperti ini kepada saya. Betapa saya ingin berpikir bahwa semua itu bohong. Betapa ingin saya menipu diri saya sendiri dan berkata semua baik-baik saja.

Ah, saya benci kamu.

Ataukah hati dan otak ini diformalinkan saja sekalian? Supaya tidak begitu mudahnya percaya dengan orang. Ada yang tau dimana bisa membeli formalin yang layak minum?

2 komentar:

  1. Kayak nya kata-kata "Ah, saya benci kamu." bener-bener pas banget ya haha. Ada beberapa tips nih buat nanggepin cowok-cowok brengsek sebelum jadian. Yang pertama jangan percaya sama kata-kata 'BAIK' cowok ketika lu lagi berada di bawah, biasa nya cewek bakal tertipu ketika cewek itu lagi berada di posisi terbawah, sakit hati. Yang ke-2 jangan mendramakan setiap perkataan cowok brengsek, sabaik nya lu nanggepin itu semua biasa aja, kalo mendramakan, si cowok bakal punya hak sepenuh nya dalam ujung cerita perkenalan itu, sebaik nya lu yg harus pegang jalan ceritanya kedepan. Dan yang ke-3, jodoh itu ga kemana.

    BalasHapus
  2. Ah, aku benci kamu. Aku enggan melihatmu kembali lagi ke peradaban. *eh. .-.

    BalasHapus