biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Senin, 07 Juli 2014

Day 1 : See you on top, My Best Friends.

Jujur, saya bukan tipe orang yang mudah berteman. Apalagi melabeli seseorang dengan sebutan "best friend". It's hard for me. Sahabat saya bisa dihitung dengan jari. Tapi, izinkan saya menceritakan sedikit tentang mereka di sini.



Devita, Ade, Gebi, Yesika. Nama-nama sahabat saya. Jangan tanya sejak kapan kami bersahabat. Saya terlalu kecil untuk mengingatnya. Berawal dari satu sektor dalam gereja, sering bernyanyi mengisi pujian bersama, lantas menjadi teman akrab. Mungkin karena (hampir) setiap hari selalu bertemu sejak kecil, sampai kami SMA pun masih selalu main bareng.

Usia sepantaran, sama-sama perempuan, orang tua sudah saling mengenal, membuat kami dekat sekali. Sangat. Setiap mau izin pergi kemana mana, kalau susah dapat izin pergi, tinggal sebut saja saya akan keluar bersama mereka. Tidak akan dilarang.

Gereja bareng, makan bareng, nonton, nginap di rumah salah satu dari kami dan nonton dvd bajakan (biasanya horor, lantas kemudian tidak bisa tidur) adalah kebiasaan kami. Kalau ada salah satu dari kami yang sedang kasmaran, selalu dengan mudahnya ember ke orangtua masing-masing. Karna kami tahu pasti, kami tidak akan saling marah satu dengan yang lain.

Setiap orang di grup ini punya tempat masing-masing di hati saya. Devita, yang umur dan kelasnya waktu sekolah sama dengan saya, bisa dibilang yang paling dekat dengan saya. Ade, selalu menjadikan saya dan saya jadikan tempat curhat. Gebi, anak paling kecil diantara kami, yang paling kami jaga dan kami turuti kemauannya. Yesika, dengan segala lucu dan kadang garing selalu punya tempat khusus di hati saya.

Sekarang, kami terpisah. Jarak dan waktu. Dalam arti sesungguhnya. Kuliah di kota yang berbeda, membuat kami maksimal hanya bisa bertemu 2 kali setahun. Sangat menyedihkan, untuk sekumpulan sahabat yang dulu seminggu bisa 5 kali bertemu.

Tapi, semua orang tahu, we doing this for good. Nanti, ketemu lagi. Setelah sukses. Jalan lagi. Jalannya uda ga ke mall di samarinda lagi, tapi travel. Ke Eropa!! Inget janji kita, ya. See you on top. I love (and miss) you with all of my heart.

post ini ikut-ikutan 30 Days Writing Challenge nya @TekoAjib

3 komentar:

  1. "Saya terlalu kecil untuk mengingatnya" --> emang umurnya berapa, kakak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lupa, pokoknya SD uda temenan kak. SD kelas 1. SD ya bukan SR.

      Hapus
  2. wih lama banget sahabatannya, pasti awet sampe tua :D

    BalasHapus