biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Selasa, 08 Juli 2014

Day 3 : Karena Baju Baru, Sudah Tak Lagi Berarti

Tema writing challenge hari ini adalah "my parents". Ga banyak yang bisa saya tulis mengenai beliau berdua ini. Mereka adalah manusia biasa, sebiasa-biasanya manusia. Yang paling saya ingat adalah, keduanya, baik papa dan mama, sangat susah untuk berkata tidak kepada saya. Selalu menuruti permintaan saya, atau selalu bisa memperhalus kata tidak yang mereka maksudkan.

Saya, lahir dari keluarga multi cultural. Ibu saya, dulu seorang muslim sebelum beliau menikah dengan ayah saya. Dan kakak dari ayah saya, juga beragama muslim. Jadilah, meskipun saya tidak merayakan lebaran, saya selalu ikut merayakan semaraknya sejak kecil.

Bisa dibilang, hari raya saya jadi 2 kali dalam setahun. Natal dan lebaran. Selalu ada jatah baju baru, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Komplit.

Tapi beberapa tahun belakangan ini, sejak saya mulai kuliah lebih tepatnya, baju baru, sungguhlah menjadi hal remeh temeh bagi saya. 2 tahun belakangan, saya tidak berkesempatan merayakan lebaran bersama keluarga besar. Dan rasa sedihnya, tidak akan bisa tergantikan oleh sebanyak apapun baju baru.

Tahun lalu, Natal 2013, saya hampir tidak bisa merayakan natal bersama keluarga saya. Stressnya sampai membuat saya ga makan selama 2 hari. Nunggu proses visa yang leletnya minta ampun. Bayangkan, tiket saya tanggal 21 desember 2013 penerbangan pukul 8.45am. Dan paspor saya, baru ada di tangan saya tanggal 20 desember jam 3pm. Malamnya, saya rasanya packing dengan setengah sadar. Boro-boro ingat beli baju baru. Nyampe bandara ga sampe nyasar aja uda syukur banget. Jalannya aja setengah sadar. Untung ga salah pesawat dan nyasar ke Zimbabwe, misalnya.

Tersadarlah saya, akan ada saatnya, kebersamaan dengan keluarga terutama orang tua akan jadi hal yang bisa membuatmu melupakan apa rasanya punya baju baru.

Post ini ikut-ikutan 30 Days Writing Challenge nya @TekoAjib day 3.

2 komentar:

  1. Suka dukanya apa kak kalau punya hari raya 2kali/tahun? :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. sukanya : waktu kecil, dapat jatah THR nya jadi 2 kali setahun :D jalan-jalan dan makan enak juga jadi 2 kali setahun hehe. trus juga rumahku jadi rame sekali kalau natalan, soalnya semua keluarga yg ga natalan jadi pada di rumah seharian.
      kalau dukanya, apa ya.. kayaknya ga ada, deh. seru banget punya keluarga multi cultural begini :D

      Hapus