biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Kamis, 10 Juli 2014

Day 4 : Ryanno, my little brother.

Tema hari ini adalah Your Siblings alias saudara. Saya punya 2 saudara. Adik perempuan, dan adik laki-laki yang paling kecil. Saya, anak pertama. Tapi, manjanya juga nomer 1. Hehehe.

Adik perempuan saya, namanya Chantika. Ya begitulah. Sering bertengkar, tapi sering juga kompak, kalau bersekongkol supaya keinginan kami bisa tercapai. Umurnya beda 5 tahun dibawah saya.

Tapi yang mau saya  ceritakan lebih banyak adalah adik laki-laki saya. Saya waktu itu kelas 6 SD, waktu saya tau saya akan punya adik lagi. Sempat merasa kesal, dan agak marah. Saya pikir, "punya 1 adik saja sudah harus berebutan kasih sayang dan perhatian dari orang tua saya, apalagi punya 1 adik lagi?"

Tapi kemudian, saat adik laki-laki saya lahir, saya tidak bisa tidak lebih bersyukur. Dia, sangat tampan. Lucu. Dan melihat excited saya, mama dan papa memutuskan saya boleh memberi nama untuk adik saya. Saya sebenernya pengen Ryan saja, tapi kok, rasanya terlalu umum ya. Akhirnya saya beri dia nama Ryanno. Biar beda saja. Toh nama panggilan dia tetap Ryan.

Saya dari dulu selalu ingin punya kakak laki-laki, tanpa pernah berfikir kalau punya adik laki-laki akan sama bahkan lebih menyenangkan. Saya yang punya ego lebih tinggi dari langit, bisa merendahkan diri saya lebih rendah daripada tanah kepada Ryan. Menuruti semua keinginan dia, melindungi dia sekuat yang saya bisa.

Memarahi dia sekeras suara saya bisa saat dia berbuat nakal, menangis paling banyak saat dia sakit atau jatuh terluka. Mencium dia, sampai dia kesal sendiri. Berkelahi dengan dia, dari hal yang paling sederhana seperti berebutan remote control televisi, berteriak ayam siapa yang paling besar saat makan KFC. Selalu memberikan bagian paling bawah dari cone ice cream saya kepada dia, karna saya tahu, itu bagian favorit dia (yang sebenarnya favorit saya juga).

Kata semua keluarga saya, wajah saya waktu kecil, persis seperti wajah Ryan sekarang. Pertama kali saya kuliah dan berjauhan dengan dia, beberapa kali dia terserang sakit (demam, panas, flu, biasanya tanpa alasan yang jelas), dan sembuh atau membaik setelah saya telfon. Kata mama, itu Ryan kangen :')

Saya tidak pernah berfikir akan punya ikatan sedekat ini dengan adik saya. Kami, selalu bertengkar paling sering, tapi juga yang selalu bergandengan tangan berdua saat berjalan di mall, tanpa pernah saling mau melepas.

Dia, Chaesarryanno Manuella Darongke. Adik laki-laki ku. Yang tersayangku.

Post ini ikut-ikutan 30 Days Writing Challenge nya @TekoAjib days 4.

1 komentar:

  1. Wah, walaupun kayaknya sering bertengkar, tapi ikatannya bener-bener deket ya :)

    BalasHapus