biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Senin, 21 Juli 2014

Saya (tidak) membenci kamu.

Tidak, saya tidak benci kamu. Kalaupun ada orang yang harus dibenci, saya akan membenci diri saya sendiri. Yang begitu mudahnya membuagi waktu saya untuk kamu. Yang hanya bisa membuangnya secara sia-sia.

Tidak, saya tidak benci kamu. Sekarang, setiap melihat kamu, rasanya saya ingin memukul kepala saya sendiri, untuk waktu yang terbuang, untuk perhatian sia-sia, untuk kepercayaan yang begitu mudah saya bagi untuk kamu.

Saya membenci diri saya sendiri, yang begitu mudahnya terjebak dalam permainanmu. Saya benci hati saya, yang begitu cepat percaya.

Dan sampai sekarang, yang belum saya maafkan adalah diri saya sendiri.

There is a lot of pain caused of you. But then i realise, there won't be that much of pain if i didn't put my hope that high.

Kepada kamu, yang dulu begitu mudah datang, dan sama mudahnya pergi, saya tidak membenci kamu. Tidak. Yang saya benci adalah diri saya sendiri.

Post ini ikut-ikutan 30 Days Writing Challenge nya @TekoAjib day 12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar