biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Minggu, 27 Juli 2014

Tidakkah kamu lelah?

Sudah berapa lama kamu mencoba? Tidakkah kamu lelah?

Sungguh, dari sekian banyak kemungkinan alasan saya menolak kamu, saya tidak bisa menyebutkan satu alasan pun. Kamu, sungguhlah baik. Tapi, entah mengapa seperti ada yang tidak pas. Mungkin saya yang terlalu angkuh untuk menerima kamu.

Sejak awal kedatangan saya ke kampus, kamu sudah selalu berusaha merebut perhatian saya. Sebut saja saya terlalu percaya diri atau apalah. Tapi, 2 tahun adalah waktu yang cukup panjang untuk saya menyadari kamu menyukai saya.

Sudah berapa lama kamu mencoba? Dan saya, tetap segunung es. Diam, berdiri memandang kamu tanpa sedikitpun mengijinkan kamu mengetuk pintu itu. Saya biarkan kamu berdiri di depannya, tanpa membiarkanmu menyentuhnya apalagi memasukinya.

Maaf, tapi sungguh. Kunci itu telah saya simpan untuk orang lain.

2 tahun, dan saya selalu saya mencoba menjauhkan kamu dari kehidupan saya. Dan kamu, dengan segala kegigihanmu tetap saja mencoba.

Sudah, ya? Bukankah kau sudah menyerah? Kurang lamakah 2 tahun untuk kamu sadar, saya tidak akan bisa menaruh rasa suka padamu? You deserve better. Cari perempuan lain, yang tidak sebodoh saya. Yang bisa menerima kamu. Karena sungguh, saya bisa merasakan cinta kamu yang besar itu. Jangan sia-siakan untuk orang seperti saya.

Sudah, ya? Kamu pasti lelah. Temukan dia yang mau menerima kamu apa adanya. Dan biarkan saya tetap menyimpan kunci itu.

1 komentar:

  1. kalau lelah istirahat saja, tunggu tenaganya pulih untuk meluluhkan hatinya lagi, hati yang sama atau yang berbeda lagi :D
    nice post kak ;3

    BalasHapus