biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Senin, 12 November 2012

ketika dua orang yang sudah saling memiliki tak lagi menghiraukan jarak yang membentang di antara mereka.

aku tahu, sayang. pasti berat sekali rasanya melewati hari tanpa bisa melihat satu sama lain. pasti berat rasanya melewati hari dan tahu bahwa tak ada senyumnya menunggu untuk di lihat. pasti berat rasanya melewati hari, kelelahan ketika tiba di rumah, dan sadar bahwa tak ada hangat peluknya yang menyambutmu. tapi ketahuilah, daun yang jatuh pun sudah di perhitungkan dengan cermat oleh Tuhan. karena itu percayalah bahwa jarak tak berarti apa-apa saat kau tahu bahwa ada rencana Tuhan yang indah di balik itu semua. semua pertemuan aku dan kamu, dan kemudian kita menjadi 'kita' adalah sesuatu yang sudah di persiapkan Tuhan untuk membuat kita semua tersenyum haru saat mengenangnya.

aku tahu, sayang. secanggih apapun teknologi masa kini, semampu apapun aku melihat wajahmu, bercerita panjang lebar via telefon, bercakap tanpa henti via messege, kau tetap lebih merindukan hadirku. hadirku yang nyata dan utuh di hadapanmu. tapi, siapalah aku ini sayang sampai-sampai bisa mengubah takdir Tuhan. hanya satu hal yang perlu kamu yakini, sayang. segala sesuatu yang ada dan nyata dalam diriku memang diciptakan untukmu. tak perlu takut, sayang. tulang rusuk dan pemiliknya tak akan pernah tertukar.

aku cuma perlu satu hal dari kamu saat jarak memisahkan kita seperti ini, sayang. percaya. aku percaya padamu, dan kamu percaya padaku. jika kita saling percaya, berbeda benua pun tak menjadi masalah, kau harusnya sadar itu.

harusnya kita bersyukur. jarak yang membentang antara kita bisa menjadikan kita selalu menghargai momen saat kita bertemu. kita tidak akan menyia-nyiakan momen pertemuan kita, seperti jutaan pasangan lain di dunia yang justru mungkin sudah jenuh melihat satu sama lain. harusnya kita bersyukur, untuk segala perasaan gugup saat menantikan pertemuan kita. untuk segala perasaan harap cemas berapa lama akan menikmati pelukan satu sama lain, harap cemas kapan lagi menghirup aroma tubuh yang kau hapal mati itu.. semua hal itu menjadi keindahan, sayang. ah, bahkan hal yang paling buruk di dunia pun bisa menjadi indah saat kita melihatnya dengan kacamata yang tepat.

sudah ku katakan berulang kali, sayang. jarak harusnya tak cukup pantas memisahkan kita. karena itu, bertahanlah. percayalah. dan semua akan baik-baik saja.

dari aku, yang tidak pernah kelelahan menopang rindu untukmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar