biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Senin, 08 April 2013

semoga kamu baca (dan mengerti)

saya ini, tipe wanita 90-an. pelit berbagi rindu, pelit berbagi rasa sayang, apalagi rasa cinta. namun sekali saya menjatuhkan cinta saya pada seorang pria, saya akan jatuh dengan kesungguhan yang tidak terukur. karena itu saya juga sulit melupakan. semoga kamu membaca (dan mengerti) ini.

saya ini, tipe wanita yang otaknya tidak bekerja saat sedang jatuh cinta. segala sesuatu yang salah bisa menjadi benar di mata saya. begitupun sebaliknya. saya malah menganggap benar segala sesuatu yang nyata salah. saya pun tak paham mengapa seperti itu. tapi, siapa sih yang bisa mengatur hati? semoga kamu membaca (dan mengerti) ini.

saya ini, sudah saat sedang jatuh cinta, berjalan dengan mata dan telinga yang tertutup rapat, karena saya yakin benar saat saya tetap pada pendirian saya, saya telah berjalan di jalan yang benar dan lurus. sehingga saya hanya perlu kedua kaki yang terus melangkah dan tekad yang bahkan tidak bisa dan tidak mau berhenti untuk menyerah.

berjuta orang berkata saya bodoh. berkata bahwa saya hanya menyia-nyiakan waktu saya. sahabat saya sendiri pun yang begitu memahami saya hampir saja menggorok leher saya dengan pisau karena terlalu kesal pada saya. tapi. ini waktu saya. kalau memang saya sia-sia menunggunya, itu urusan saya. hey kamu, bisakah kamu rasakan apa-apa saja yang saya korbankan demi kamu? semoga kamu membaca (dan mengerti) ini

saya menutup telinga. menghadapkan punggung saya ke orang-orang yang menasehati yang terbaik untuk saya. tetapi, saya memilih kamu. dan orang yang sudah terlalu lelah menasehati saya dan terlalu lelah menunggu saya, memilih untuk pergi. masihkah kamu tidak paham arti hadirmu untuk saya? semoga kamu membaca ini, dan mengerti.

ya, semoga.

2 komentar: