Tidak banyak hal yang
saya sesali di hidup ini. Tapi ada satu yang sampai sekarang entah mengapa
masih sangat mengganggu pikiran saya. Tidak pernah sempat memilikimu. Itu
adalah penyesalan yang amat sangat mendalam. Kamu yang begitu berharga untukku,
malah tidak sempat aku miliki seutuhnya.
Saya, dari kecil sudah
begitu terbiasa mendapatkan apa yang saya
inginkan. Mungkin kalian bisa bilang ini obsesi, tapi, entah kamu tahu
atau tidak (dan entah kamu peduli atau tidak) saya sudah sempat membayangkan tentang
‘kita’. Saya sudah sangat ingin kita bersama. Dan kamu, pergi begitu saja.
Menghancurkan semua apapun harapan yang pernah saya bangun tentang kita.
Entah mengapa, selalu
menjadi penyesalan terdalam untuk saya
hingga sekarang. Saya yang mengaku sudah melupakanmu, sudah tidak lagi
berharap apapun tentang kita, nyatanya sampai sekarang masih saja terdiam
melihat semua statusmu. Masih saja
tersenyum sumringah melihat fotomu. Masih saja membayangkan percakapan lama
kita. Masih saja, sering mendoakanmu diam-diam. Dan sampai sekarang, saya
diam-diam masih selalu bertanya-tanya apa rencana Tuhan mempertemukan kita tapi
kita tidak pernah bersama-sama.
Saya begitu merindukan
kamu. Merindukan percakapan kita. Merindukan perhatian-perhatian yang saling
kita tumpahkan satu sama lain..
Satu-satunya yang masih
membuat saya bertahan adalah kenyataan bahwa sampai sekarang kamu masih
sendiri. Kalau suatu hari nanti kamu bersama seseorang, dan seseorang itu bukan
aku, aku tidak tahu akan menjadi apa aku. Mari kita sama-sama berharap bahwa
saat itu aku sudah bisa melupakan kamu seutuhnya.
Kamu, masih tetap
berharga.
Bagaimana denganmu? Apa
aku masih berharga untukmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar