biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Senin, 23 September 2013

saya, mengenal kamu lebih dari yang kamu bisa bayangkan

seandainya saja kamu tahu, saya mengenal kamu, lebih dari yang kamu bisa bayangkan.



sudah berapa lama berlalu, tanpa kita bercakap satu dengan yang lain? hampir satu tahun ya? dan saya, masih tetap saya yang sama seperti saya satu tahun lalu itu. masih tersenyum dengan senyum yang sama saat melihat namamu muncul di kotak recent update blackberry messenger saya. masih girang, dengan girang yang sama persis seperti saya tahun lalu itu, setiap melihat namamu ada di sana. setiap kali itu terjadi, entah mengapa saya merasa kamu begitu dekat dengan saya. begitu nyata, padahal, di satu sisi kenyataan telah memisahkan kita ribuan kilometer jaraknya.

ah, aku pun tahu, kamu  sebenarnya juga masih kamu yang sama. hey, bukankah sudah ku katakan? aku mengenal kamu, lebih dari yang kamu bisa bayangkan. aku hafal semua kebiasaan kamu, yang selalu kamu lakukan di saat-saat tertentu. dan aku tau, kamu masih kamu  yang sama. masih memendam rasa yang sama denganku, bukan?

lalu sampai kapan kita terus seperti ini? sama-sama saling memendam ego dan gengsi, tidak mau menghubungi satu dengan yang lain?

atau, kamu memang mau membiarkan semuanya berjalan seperti ini? terus menunggu, di antara bentangan jarak dan kepastian, sampai Tuhan menjawab apakah kamu memang jodohku atau bukan?

ah, sampai di titik sini, kemudian kesadaran menepukku dengan perlahan.

ternyata, aku masih belum mengenal kamu seutuhnya.

4 komentar: