biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Kamis, 20 November 2014

Super (galau dan gila) Trivia

Jadi hari ini, lagi super duper iseng dan kurang kerjaan. Cari-cari twit lama, sampai jaman tahun 2012an. Sampe di bulan november, terus kebaca sesuatu. Lah..... di sini kan mulai jaman-jamannya habis diphp tuh....... kemudian, ngakak-ngakak sendiri.

Mulai dari twit pertama kali liat dia, setelah sekian lama cuma chat doang. Trus pertama kali nonton bareng, terus galau-galaunya... semuanya lengkap.

Sebagian diri rasanya sedih. Sebagian diri ngakak. Sebagian diri geli. Sebagian lagi (banyak, ya, bagiannya) sadar bahwa saya memang sesayang itu (dulu) sama dia.

Inget betapa senengnya pertama kali nonton bareng dulu. Inget betapa gemesnya kalau uda dia bertingkah macem-macem. Inget betapa paniknya dia waktu saya sampai sini dan gabisa dibbm karna jaringan waktu itu lagi eror dan ujung-ujungnya dia sms dan saya ga buka henpon satunya dan dia panik dan paginya baru saya balas dan dia marah-marah....

Ada juga saat saya sedang stress banget dengan ujian saya, dan kamu malah bbm dengan konyol dan saya bukannya kesel, tapi malah seneng banget.. Saat kamu ada flight pagi, minta aku bangunin tidur jam 6, ternyata malah akunya sendiri yg bangun jam 8.30. hahaha.

Ada juga waktu saya cemburu. Kamu ga bales bbm tapi malah twitteran *dengan twitter via blackberry, plislah* dan kemudian saya kepikiran buat unfollow kamu..

Semester pertama saya di sini, menjadi saksi, betapa satu kalimat bbm dari kamu bisa membuat saya semangat belajar. Betapa kalimat "cyn baik-baik ya, kuliahnya. cepat lulus" bisa begitu memotivasi saya (bahkan sampai sekarang). Betapa khawatirmu saat asma saya kambuh sementara kamu tidak tahu harus berbuat apa malah membuatku tertawa, merasa kamu mengkhawatirkanku selamanya akan menjadi hal paling lucu sedunia.

Semua tersimpan dengan baik, termuseum di twitter saya.

Its been 2 years.. kamu tidak seistimewa dulu, tapi tetap punya tempat khusus di hati saya. 2 minggu lalu, saya melihatmu. Dengan dia yang baru yang mungkin saja begitu bisa membahagiakanmu lebih dari saya membahagiakanmu. Selamat, ya. I'm so happy for you.

Semoga pencarianmu sungguh berhenti di dia, ya. Saya ikut bahagia.

Maaf, saya tidak mungkin melupakan kamu, dan semuanya. You're part of my life. How am i supposed to erase you from my life? Tapi, sungguh saya sudah bisa menerima semuanya sekarang. Fakta bahwa saya pernah menyayangimu dengan begitu, membuat saya sekarang sadar. Kamu berhak bahagia.

Terimakasih, untuk kebahagiaan yang pernah kamu tawarkan dan berikan. Dari membaca ulang semua status twitter saya, saya sungguh sadar, kamu pernah begitu berharga. Dan saya, pernah begitu bahagia.

2 komentar: