biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Rabu, 29 Januari 2014

kepada kamu, pria nomer 1 di hidupku.

hai, pa. selamat ulang tahun, ya. semoga kau tidak bosan mendengarnya, tapi, aku sungguh menyayangimu. jauh lebih besar dari yang bisa kau bayangkan.

tak terasa, ya. sudah 2 kali ulang tahunmu terlewat tanpa kita rayakan bersama. seluruh omongan dan pemikiran bullshit mengenai masa depan, membuat jarak terbentang sedemikian jauhnya di antara kita, sehingga kita tidak bisa merayakan ulang tahunmu bersama.

buanglah semua rasa bosanmu, pa. karna dalam surat ini, aku akan menuliskan harapan-harapan klasik yang dimiliki seluruh anak perempuan di dunia ini untuk ayah mereka.

tetaplah menjadi orang yang sama, orang yang paling kuat di rumah, orang yang selalu ada untuk kami semua. orang yang tidak pernah mengijinkan kami melihat air matanya, orang yang selalu siap sedia kapanpun kami perlukan, orang yang selalu ada.. orang yang siap melakukan pekerjaan paling penting sekalipun juga yang paling remeh di rumah. pria yang paling tahu tentang segala hal... pria yang memiliki jatah terbesar dari seluruh bagian hatiku.

tetaplah menjadi orang yang sama, pa. orang yang rela bekerja siang malam, demi membayar sebuah senyuman di wajah anak-anaknya. tetaplah sehat. karena sakitmu adalah berkali lipat sakitku. tetaplah mengadahkan tanganmu, bersiap untuk segala rezeki yang Tuhan limpahkan. tetaplah lipat tanganmu, bersyukur untuk segala sesuatu yang selalu Tuhan berikan untuk keluarga kita. tetaplah semangat, karna semangatmu, adalah seutuhnya semangatku. tetaplah panjang umur, dan senantiasa memberiku dan adik-adik kesempatan untuk membahagiakanmu, karena sungguhlah, aku bahkan belum membahagiakanmu seujung kuku pun.

tetaplah menjadi orang yang sama. yang diam dalam segala ketenangan (dan marah) mu. tetaplah menjadi orang yang sama. yang begitu jarang mengeluarkan kata sayang dari mulutmu untukku, karena kau dan tangan, kaki serta tubuhmu terlalu sibuk untuk membahagianku, sehingga tak lagi punya waktu untuk kata-kata manis itu. tetaplah seperti itu.

sungguhlah kebahagiaan dan anugerah besar, pernah memilikimu dan akan selalu memilikimu dalam hidupku, pa. akan ada saatnya pria lain yang mencuriku darimu, tapi ketahuilah, dia kelak, tak akan pernah tahu, dia tak pernah memenangkan hatiku seluruhnya. karena sebagian besar hatiku telah kau curi, dan tidak pernah kau kembalikan. kau memilikinya seutuhnya.

hari ini, di hari lahirmu, aku merindukanmu jauh lebih banyak dari sebelumnya.

peluk jauh dari sini. aku selalu menyayangimu, lebih dari yang bisa kau bayangkan.

1 komentar: