biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Sabtu, 22 Oktober 2011

bacalah dengan baik. aku mencintaimu.

Bacalah dengan baik. Aku mencintaimu. Bukan sekedar cinta monyet, bukan sekedar cinta permainan. Karena aku sudah dewasa. Aku bisa merasakannya. Kau meragukannya? Apa yang harus aku lakukan agar kamu percaya? Apakah aku harus menjadi dia?

Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku beri sedikit waktu biar cinta datang karena telah terbiasa.

Tiba tiba teringat lagu lama ini. Cinta datang karena terbiasa, karena ada waktu. Sayangnya, bahkan kau tidak memberikanku waktu. Bahkan kesempatan pun tidak. Aku tak tahu bisa atau tidaknya aku hidup tanpa kamu. Haruskah aku menyerah? Atau tidak? Apa yang harus aku lakukan? Tetap menanti di sini atau apa?

Aku lelah. Lelah menanti. Lelah berharap. Lelah...

Tapi sekali lagi, bacalah baik baik. Aku mencintaimu. Tak perduli boleh atau tidak. Tak perduli kau acuh atau tidak. Cinta ini tak bisa ku hindari. Tak peduli aku selelah apapun, aku di sini, ada, dan mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar