biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Minggu, 17 Agustus 2014

Janji, ya?

Pinky promise? Jujur ga pernah sih. Terlalu manis untuk anak sepreman saya membuat pinky promise haha.

Tapi, janji terakhir yang saya buat sepenuh hati adalah janji saya pada Tuhan. Untuk tidak pernah lelah mengusahakan sebuah senyum dan kebahagiaan bagi kedua orang tua saya.

Dear, cyn. Janji ya. Sebanyak apapun keringat yang jatuh, sederas apapun air mata yang mengalir, selelah apapun kakimu melangkah, sepenat dan seberat apapun kepalamu, semua tidak akan sebanding dengan senyum dan kebanggan kedua orang tuamu saat melihatmu berhasil. Janji, ya. Jangan pernah membuat mereka kecewa.

Post ini ikut-ikutan 30 Days Writing Challenge nya @TekoAjib day 26.

9 komentar:

  1. Ah manis banget :')
    aku yakin orang tua mu juga sudah tersenyum jika membaca beberapa paragraf kata ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih. semoga tanpa perlu membaca ini orang tua saya juga akan tersenyum untuk saya :)

      Hapus
  2. jajinya keren semoga janji bukan sekedar janji kayak CALEG pas kampanye

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang ini janjinya ke Tuhan dan ke diri sendiri, diusahakan bukan janji palsu xD

      Hapus
  3. Ah sweet banget, apalagi kata-kata Dear cyn :)

    BalasHapus
  4. Berjanji dengan diri sendiri, orangtua, dan Allah SWT. Aaah. :')

    BalasHapus