biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)

biarlah gelas menjadi saksi; betapa ku mencinta(mu)
karena cinta yang sederhana tidak pernah menuntut.

Jumat, 15 Agustus 2014

Thank You.

"setiap kali melihatmu tersenyum, saya tahu--saya pun sedang bahagia dengan hidup yang saya miliki"
Farah Fatimah // @falafu

Saya mau mengawali sepotong tulisan ini dengan ucapan terimakasih. Terimakasih, sudah menjadi sebuah inspirasi untuk saya. Terimakasih, sudah kembali mengingatkan saya akan senyum malu-malu setiap kali seorang perempuan memandang, berbicara bahkan sekadar membayangkan seseorang. Terimakasih sudah mengingatkan saya agar menjadi biasa saja selalu lebih baik.

Waktu yang saya curi untuk mencuri perhatianmu. Waktu yang saya curi untuk memandang wajahmu. Waktu yang saya curi untuk melihat senyummu dengan matamu yang menjadi segaris itu. Waktu yang saya curi untuk memperhatikan tingkah lakumu. Waktu yang semua orang pikir telah saya buang untuk kamu, padahal tidak sama sekali; adalah waktu terbaik yang saya habiskan. Menyenangkan.

Sungguh, saya ingin saya dan kamu menjadi kita. Tapi, siapalah saya. Sedari awal semua sudah tidak mungkin. Sedari awal, sudah saya yang salah. Sedari awal, saya tidak memahami posisi masing-masing kita. Sedari awal, saya yang bodoh.

Kepergianmu, sempurna menjadi pengalih yang tepat. Sempurna menjadi tangan yang menampar keras pipi saya agar sadar dan kembali memijak tanah setelah lama berada di awan.

Terimakasih. terimakasih untuk 1 minggu di bulan juni, 4 minggu masing-masing di bulan juli dan agustus ini. Terimakasih atas setiap kelas. Terimakasih atas setiap kelakuan konyol. Terimakasih atas perhatianmu saat saya mengatakan atau berbuat sesuatu. Terimakasih atas senyummu.

You will always be my favorite memory. You will always remind me how thankful i am for being here. Thank you, for a thousand times. Thank you. Please be happy. For me.

Betapa saya ingin memelukmu. Satu kali saja. Dan betapa saya tahu hal itu sungguh tidak mungkin terjadi.

Semoga Tuhan tidak pernah lelah menjagamu.

"aku memeluk angin
di pelukanmu, sekedar ingin"
Andi Gunawan // @ndigun


1 komentar: